Kamis, 30 Juli 2009

Uwabaki



Bagi yang udah nonton film Too Fast Too Furious yang Tokyo Drift pasti udah gak asing lagi ama Uwabaki. Bagi yang belom tau, aku kasih tau. Uwabaki itu bukan nama orang, nama makanan, atau nama kendaraan.

Uwabaki adalah sepatu khusus yang dipakai oleh anak-anak sekolah kalo mau masuk ke kelas. Jadi, sepatu yang mereka pakai dari rumah itu(yang mungkin udah kena kotoran kucing, tanah becek) nantinya akan dilepas di depan kelas , terus ganti ama sepatu “Uwabaki” yang udah disediakan disitu. Wah, kalo gitu sich kelasnya pasti bersih. Coba di Indonesia gitu juga ya. Hehe…

Gak bermaksud jadi tukang tiru-tiru, kita juga punya habitual sendiri. Tapi kalo untuk kebaikan dan kenyamanan saat belajar kan ya gak apa-apa?

Rabu, 29 Juli 2009

Geisha


Pernah denger soal “Geisha”? Atau mungkin baru denger? Sebenernya apa sih geisha itu? Aku baru aja baca komik, judulnya Mademmoiselle Butterfly. Tuh komik bercerita tentang kisah cinta seorang geisha.
Geisha adalah seorang gadis yang dijual kepada sebuah rumah geisha. Geisha itu berada di tempat tersebut sampai ada seseorang yang menebusnya, senilai dengan jumlah uang yang dipinjam oleh orang tua geisha itu. Kasian yah! Geisha yang suadah dibeli sepenuhnya akan menjadi milik pembeli. Yang bisa dijual jadi geisha tidak hanya gadis remaja, tapi anak-anak pun bisa jadi geisha. Geisha anak-anak(calon geisha) namanya Hangyoku, kalo yang remaja namanya Ippon.
Di tempat para geisha, nanti akan datang tamu-tamu lelaki. Geisha-geisha akan melayani mereka, misalnya membuatkan teh. Buat teh disana tuh agak ribet lho. Daun tehnya kadang ada yang posisinya berdir itegak, namanya Chabashira. Chabashira itu melambangkan keberuntungan, katanya.
Hiasan rambut yang dipakai geisha juga adalah hiasan khusus lho. Tapi kenapa ya, dandanan geisha kok pake bedaknya putih banget, pake lipsticknya dikit ama di tengah. Jadi kelihatan aneh dech. Hahaha! Tapi itulah budaya.

Kabuki


Beberapa bulan lalu ada beberapa orang turis yang ikut sebuah program namanya COP(Community Outreach Program). Beberapa diantaranya ada yang berasal dari Jepang. Ada empat orang dipilihkan untuk menginap di rumahku. Dua dari Indonesia, satu dari Jepang, satu lagi dari Korea. Mereka membawa banyak mainan buat anak-anak di daerahku. Aku juga diberi barang-barang oleh mereka. Momoko, yang dari Jepang, memberiku banyak barang. Salah satunya hiasan dinding bergambar lelaki yang kayaknya agak ngeri. Trus aku baca labelnya, ada tulisan Kabuki beserta keterangan singkatnya. Ternyata gambar itu adalah salah satu tokoh Kabuki. Namanya Otani Oniji yang berperan sebagai Eitoku. Katanya actor itu yang sedang popular saat itu.

Apa sich Kabuki itu? Kabuki adalah seni drama atau teater tradisional dari Jepang. Kostum yang dipakai biasanya yang mewah dan dandanannya mencolok. Musik pengiring kabuki dibagi berdasarkan arah sumber suara. Musik yang dimainkan di sisi kanan panggung dari arah penonton disebut Gidayuubushi. Takemoto (Chobo) adalah sebutan untuk Gidayuubushi khusus untuk kabuki. Selain itu, musik yang dimainkan di sisi kiri panggung dari arah penonton disebut Geza ongaku, sedangkan musik yang dimainkan di atas panggung disebut Debayashi.